Mandiri Utama Finance Jaga NPF Lewat Strategi Pembiayaan Prudent

Senin, 29 Desember 2025 | 09:52:51 WIB
Mandiri Utama Finance Jaga NPF Lewat Strategi Pembiayaan Prudent

JAKARTA - Menjelang akhir tahun, sektor pembiayaan umumnya menghadapi peningkatan aktivitas seiring tingginya kebutuhan masyarakat selama periode libur panjang. 

Kondisi ini kerap diikuti dengan potensi kenaikan risiko pembiayaan, terutama pada kualitas pembayaran cicilan nasabah. Namun, situasi tersebut tidak serta-merta berdampak negatif apabila dikelola dengan strategi yang tepat.

PT Mandiri Utama Finance menilai momentum akhir tahun sebagai fase yang perlu diantisipasi dengan kehati-hatian ekstra. Perusahaan memilih untuk tetap fokus menjaga kualitas portofolio agar stabilitas kinerja dapat dipertahankan di tengah dinamika pasar. Pendekatan ini dilakukan tanpa mengabaikan peluang pertumbuhan pembiayaan.

Dengan strategi yang terukur dan pengawasan berlapis, Mandiri Utama Finance menegaskan bahwa hingga saat ini tidak terdapat indikasi lonjakan risiko yang signifikan. Upaya tersebut menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan pemangku kepentingan.

Dinamika Pembiayaan Akhir Tahun Tetap Dipantau

Aktivitas pembiayaan biasanya meningkat menjelang akhir tahun seiring momen libur panjang. Kondisi ini juga dihadapi oleh PT Mandiri Utama Finance sebagai bagian dari industri multifinance nasional.

Meski volume pembiayaan cenderung meningkat, perusahaan menegaskan kualitas portofolio tetap terjaga. Hingga saat ini, belum terlihat adanya indikasi kenaikan risiko yang signifikan.

Head of Corporate Secretary & Legal MUF, Elisabeth Lidya Sirait, menyampaikan bahwa perusahaan terus mencermati perkembangan tersebut secara cermat. Langkah ini dilakukan agar tren positif kinerja dapat dipertahankan.

“Meskipun demikian, perusahaan tetap mencermati dinamika tersebut agar tren positif dapat dipertahankan,” ujar Elisabeth kepada Kontan.co.id, Sabtu (27/12/2025).

Menurut Elisabeth, pengamatan yang berkelanjutan menjadi kunci agar potensi risiko dapat diantisipasi sejak dini, terutama pada periode dengan intensitas transaksi yang lebih tinggi.

Prinsip Kehati-hatian Menjadi Strategi Utama

Untuk menjaga Non Performing Financing tetap terkendali, Mandiri Utama Finance secara konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan. Pendekatan ini dilakukan melalui penguatan proses analisis kredit sejak tahap awal.

Perusahaan memastikan setiap pengajuan pembiayaan melalui tahapan penilaian yang ketat. Analisis kemampuan bayar nasabah menjadi perhatian utama agar risiko gagal bayar dapat diminimalkan.

Selain itu, monitoring portofolio dilakukan secara berkala untuk mendeteksi potensi penurunan kualitas pembiayaan. Dengan sistem pengawasan yang berjalan berkelanjutan, perusahaan dapat mengambil langkah korektif lebih cepat.

Strategi collection juga dioptimalkan melalui pendekatan preventif dan persuasif. Upaya ini bertujuan menjaga komunikasi dengan nasabah tetap berjalan baik sekaligus mengurangi potensi keterlambatan pembayaran.

Hingga November 2025, Non Performing Financing Mandiri Utama Finance masih terjaga. Kondisi ini mencerminkan kualitas portofolio yang stabil di tengah dinamika industri pembiayaan.

Pandangan Industri Soal Tren Musiman NPF

Praktisi industri pembiayaan, Jodjana Jody, menilai tren kenaikan NPF pada akhir tahun merupakan fenomena yang bersifat musiman. Pola ini lazim terjadi hampir setiap tahun di industri multifinance.

Menurutnya, fleksibilitas perusahaan pembiayaan yang menyalurkan pembiayaan lebih besar pada bulan Desember sering berkaitan dengan program promosi penjualan kendaraan. Kondisi tersebut dapat memengaruhi arus kas sebagian masyarakat.

Akibatnya, pembayaran cicilan berpotensi mengalami gangguan sementara. Namun, situasi ini dinilai tidak perlu disikapi secara berlebihan apabila perusahaan memiliki sistem manajemen risiko yang solid.

“Tren seasonal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, paling penting multifinance rajin menjalankan risk protocol dengan baik,” ujarnya.

Pandangan ini menegaskan bahwa kunci utama pengelolaan risiko bukan pada menghindari ekspansi, melainkan memastikan prosedur mitigasi berjalan konsisten dan disiplin.

Kinerja Industri Multifinance Tetap Terjaga

Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan industri multifinance secara umum mampu menjaga kualitas pembiayaan. Hingga Oktober 2025, tren Non Performing Financing tercatat berhasil ditekan.

NPF industri multifinance berada di level 2,47% per Oktober 2025. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan posisi 2,70% pada Desember 2024.

Capaian tersebut mencerminkan upaya kolektif pelaku industri dalam memperkuat manajemen risiko. Berbagai strategi diterapkan untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan kualitas portofolio.

Bagi Mandiri Utama Finance, kondisi industri yang relatif stabil menjadi sinyal positif. Meski demikian, perusahaan tetap memilih pendekatan konservatif agar kualitas pembiayaan tetap terjaga dalam jangka panjang.

Dengan penerapan analisis kredit yang ketat, monitoring berkelanjutan, serta strategi collection yang adaptif, MUF optimistis mampu menjaga Non Performing Financing tetap terkendali. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fondasi bisnis perusahaan sekaligus mendukung keberlanjutan industri pembiayaan nasional.

Terkini